Sultan Brunei Keliling Naik Kereta Kencana
JavaMagazine (Bandar Seri Begawan) - Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah, hari ini merayakan 50 tahun bertakhta. Perayaan besar-besaran digelar di Brunei, termasuk prosesi arak-arakan berkeliling ibu kota Bandar Seri Begawan dengan menggunakan kereta kencana berlapis emas.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (5/10/2017), Sultan Bolkiah yang merupakan Sultan Brunei ke-29 ini mencetak sejarah sebagai Raja atau Sultan kedua yang paling lama berkuasa di dunia ini. Sultan berusia 71 tahun ini adalah putra sulung mendiang Sultan Omar Ali Saifuddien III. Beliau naik takhta pada tahun 1967, saat masih berusia 21 tahun.
Selain memimpin Kesultanan Brunei, beliau juga menjabat sebagai Perdana Menteri Brunei yang pertama dan masih menjabat hingga kini.
Kereta kencana berlapis emas itu ditarik oleh 50 anggota Kesultanan Brunei, yang mengenakan pakaian tradisional dari kain tenun hitam dan emas.
Drum band militer Brunei memimpin rombongan arak-arakan sejauh 5 kilometer itu. Rakyat Brunei yang berjajar di pinggir jalan, dengan antusias menyapa Sultan mereka. Dilaporkan ada lebih 80 ribu orang yang turun ke jalanan untuk menyambut Sultan Bolkiah dan keluarga kesultanan. Bahkan beberapa mengaku bersiap di lokasi sejak pukul 05.00 pagi demi mendapat tempat di depan.
Prosesi arak-arakan ini merupakan bagian dari perayaan emas takhta Sultan Bolkiah yang dijadwalkan akan berlangsung selama sebulan.
Prosesi lainnya antara lain pembukaan jembatan kabel pancang pertama di Brunei, kemudian pembukaan taman kota baru, dan jamuan makan kenegaraan di Istana Kesultanan Brunei yang berkubah emas pada Jumat (6/10) besok waktu setempat. Sejumlah pemimpin negara dijadwalkan hadir.
"Tanggung jawab Raja adalah rakyatnya dan rakyat memiliki tanggung jawab pada Rajanya. Bersama, Raja dan rakyat menjaga kepercayaan bangsa," ucap Sultan Bolkiah di hadapan rakyatnya yang berkumpul di sekitar Istana Kesultanan Brunei.
Brunei merupakan bekas protektorat Inggris dengan penduduk 400 ribu jiwa. Negara ini sangat bergantung pada ekspor minyak dan gas. Brunei tidak menggelar pemilu, namun rasa tidak puas rakyat diredakan dengan kebijakan pemerintah yang bersahabat, seperti pajak nol persen, subsidi rumah dan layanan kesehatan serta pendidikan gratis untuk seluruh rakyat.
Sultan Brunei sangat populer di mata rakyatnya, meskipun banyak aturan ketat yang diberlakukan. Di bawah kepemimpinannya, Brunei mendapatkan kemerdekaan penuh dari Inggris dan standar hidup di negara ini paling teratas di antara negara-negara Asia. Diketahui bahwa Brunei merdeka dari Inggris pada 1 Januari 1984 silam.
"Ketika kami Salat Jumat di masjid, beliau ada di sana. Kami bisa mendekati beliau dan menjabat tangan beliau atau menyerahkan surat kepada beliau jika kami ada keluhan," tutur salah satu warga Brunei, Aizzat Bakar (32), seorang pengusaha di Bandar Seri Begawan.
Di sisi lain, Sultan Bolkiah juga menerapkan hukum syariat Islam yang ketat sejak tahun 2014. Hal ini memicu kekhawatiran di kalangan puluhan ribu warga non-muslim termasuk para pekerja ekspatriat Barat. Penjualan minuman keras dilarang di Brunei dan penyebaran agama lain dilarang keras.
Tidak ada komentar