Kredit Perbankan Dipastikan Meningkat
JavaMagazine ( Jakarta ) - Pertumbuhan kredit perbankan nasional kuartal I 2018 diprediksi meningkat. Survei perbankan Indonesia (SPI) menyebutkan pertumbuhan terjadi karena adanya penguatan ekonomi dan rencana penurunan suku bunga kredit.
Dalam survei disebutkan, prioritas utama perbankan dalam penyaluran kredit kuartal I 2018 adalah kredit modal kerja. "Terutama nasabah yang bergerak pada sektor perdagangan besar & eceran, sektor industri pengolahan dan sektor perantara keuangan," tulis survei tersebut seperti dikutip detikFinance, Selasa (16/1/2018).
Sementara untuk jenis kredit konsumsi, prioritas utama bank adalah menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) atau kredit pemilikan apartemen (KPA), kredit kendaraan bermotor (KKB) dan kredit tanpa agunan (KTA).
Pada triwulan I-2018, rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh bank atas dana nasabah yang ditempatkan atau Cost of Fund (CoF) dalam Rupiah diperkirakan stabil pada level 5,77%. Sementara itu, biaya dana yang dioperasionalkan (ditempatkan) oleh perbankan untuk memperoleh pendapatan atau Cost of Loanable Fund (CoLF) diperkirakan naik 2 bps menjadi sebesar 9,26%.
Sementara itu, sebagian besar rata-rata suku bunga kredit diperkirakan menurun pada triwulan I-2018. Rata-rata suku bunga kredit modal kerja diperkirakan turun 5 bps menjadi 12,24% dan suku bunga kredit konsumsi turun 8 bps menjadi 15,08%, sedangkan untuk kredit investasi naik 2 bps menjadi 11,89%.
Pada jenis kredit konsumsi, penurunan suku bunga kredit terjadi pada semua jenis kredit, dengan penurunan terbesar pada suku bunga kartu kredit (-18 bps), kemudian kredit multiguna (-17 bps) dan KPR/KPA (-5 bps).
Sementara itu, seiring dengan perkiraan kenaikan CoLF dalam USD sebesar 11 bps pada triwulan I-2018, suku bunga kredit modal kerja dalam USD dan kredit konsumsi diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 2 bps dan 15 bps. Di sisi lain, suku bunga kredit investasi diperkirakan mengalami penurunan sebesar 2 bps pada triwulan I-2018.
Tidak ada komentar