Header Ads

Benarkah Anak Indigo Indonesia Memiliki Kemampuan Supranatural?

Related image

JavaMagazine.co.id - Keberadaan anak indigo sering disalahtafsirkan oleh sebagian masyarakat Indonesia.

Entah karena eksploitasi acara di televisi atau sebab lain, banyak masyarakat yang punya persepsi salah tentang anak indigo.

Mereka menganggap anak indigo sebagai dukun kecil yang punya kesaktian atau kemampuan supranatural.

Padahal, “Anak indigo bukanlah cenayang atau paranormal,” tegas dr Tb Erwin Kusuma, SpKj, psikiater anak yang sudah lama mempelajari  fenomena anak indigo.
Menurut psikiater berumur 74 tahun ini, tak semua anak yang bisa melihat mahluk halus atau meramal masa depan adalah indigo.

Salah satu ciri yang harus dimiliki adalah kecerdasan di atas rata-rata. “Jadi kalau IQ nya 120 ke bawah tidak bisa dikategorikan indigo,” ujarnya

Walau begitu, ada perbedaan besar antara anak indigo dengan genius. Selain cepat menyerap ilmu, anak indigo selalu bisa mengembangkan ilmu yang dipelajarinya.

Perbedaan lain, anak indigo memiliki jiwa yang tua atau old souls. Cara mereka berbicara dan merespon persis orang dewasa. 

Perihal kemampuan khusus seperti interdimensional (melihat mahluk halus), menyembuhkan, membuat konsep,  meramal (pre cognition), dan mengetahui masa lalu sebuah tempat (post cognition) memang selalu melekat di anak indigo.

Walhasil, syarat anak bisa disebut indigo adalah memiliki kemampuan "supranatural" plus kecerdasan di atas rata-rata.

Oleh karena itu, banyak orang tua yang menginginkan anaknya masuk golongan indigo.
Dr. Erwin berkisah, dia kerap didatangi orangtua yang menanyakan apakah anaknya indigo atau tidak. Beberapa di antaranya sangat berharap anaknya indigo.

Tetap Saja Anak
Jumlah anak Indigo di Indonesia sangat minim. Dari 10.000 anak, mungkin hanya ada satu yang indigo.

Keberadaan anak indigo juga menghadirkan beragam persepsi di masyarakat. Ada yang menyebut mereka sebagai calon pemimpin masa depan.

Ada pula yang menganggapnya punya misi khusus di dunia sebagai contoh membantu masyarakat.

Jika sekadar berpendapat, tentu tidak masalah.

Hanya sayang, sejumlah pihak terlihat mengeksploitasi kelebihan anak indigo untuk tujuan-tujuan tertentu, misalnya mendulang fulus.

Hal ini jelas tidak bisa dibenarkan. Bagaimanapun juga, anak indigo tetaplah anak kecil. 

Mereka memiliki fase indah kehidupan yang tak boleh direnggut dengan alasan apa pun.
Dr. Erwin berpesan, orang tua yang kebetulan memiliki anak indigo, harus hati-hati dalam merawat.

Pahami bahwa kehadiran anak indigo sebagai bagian dari proses evolusi manusia.

Meski mempunyai kelebihan-kelebihan tertentu,  bukan berarti kita diizinkan mengeksploitasi mereka. Biarkan anak-anak itu tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.