Jenis Herpes Dan Pengobatannya
JavaMagazine - Konotasi negatif yang melekat pada herpes disayangkan oleh dr. Suksmagita Pratidina, Sp. KK karena kerap membuat masyarakat jadi enggan pergi ke dokter, lebih buruk lagi, mengonsumsi sembarang obat.
“Salah besar bila masyarakat selalu menghubungkan herpes dengan perilaku seksual. Dua jenis herpes yang paling umum terjadi yaitu herpes zoster dan herpes simpleks bisa diderita oleh semua orang, bahkan anak-anak, lewat kontak fisik dengan pembawa virus. Misalnya orang tua yang mencium bibir anaknya,” ungkap dr. Suksmagita.
Berikut dua jenis herpes yang disebutkan dr. Suksmagita tadi:
1. Herpes zoster
- Virus herpes zoster berasal dari virus cacar air. Jadi, orang yang mengalami herpes zoster adalah mereka yang pernah terinfeksi cacar air. Berdasarkan data Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI yang dikumpulkan dari 13 Rumah Sakit Pendidikan sepanjang 2011 hingga tahun 2013, prevalensi herpes zoster di Indonesia mencapai 2.232 kasus.
- Herpes zoster biasanya menyerang mereka yang berusia di atas 50 tahun. Sementara mereka yang berusia di bawah 50 tahun, sangat mudah terkena bila ada pencetus lain yang menyebabkan imunitas menurun seperti kehamilan, penyakit berat kronis seperti kanker, TBC, HIV, dan kelelahan fisik.
- Menarik untuk diketahui, 60 persen yang pernah menderita cacar air, berisiko terkena herpes zoster. Pasalnya, saat seseorang sembuh dari cacar air, virusnya tidak hilang dari tubuh namun bersemayam di saraf tulang belakang hingga puluhan tahun lamanya. Virus itulah yang akan berubah jadi herpes zoster apabila seseorang mengalami penurunan imunitas, karena kelelahan fisik, karena kehamilan, atau karena penyakit, dan karena faktor usia (manula).
- Bila cacar air dapat menyebar ke seluruh tubuh, herpes zoster justru bersifat localize, hanya timbul pada salah satu area tubuh saja dan tidak akan melewati garis tengah tubuh. Misalnya, saraf leher berhubungan dengan area wajah, saraf yang torakal di tulang belakang dan area dada berhubungan dengan lengan dan punggung. Saraf sakral berhubungan dengan pinggul dan perut, serta saraf lumbal berhubungan dengan kaki.
- Saat terinfeksi herpes zoster, secara kasat mata mungkin kita sulit membedakannya dari peradangan kulit yang disebabkan oleh gigitan serangga atau penyakit kulit lain seperti dermatitis numularis. Yang paling membedakan tentunya, rasanya. Herpes zoster merupakan penyakit radang kulit atau radang saraf tepi, sehingga menyebabkan sensasi yang beragam seperti gatal, perih, dan nyeri yang memberi rasa tidak nyaman bagi penderita.
- Bila dipicu oleh penyakit berat kronis, maka herpes zoster akan lebih luas. Kemudian bisa berakibat fatal pada saraf, maka perlu penanganan yang baik oleh dokter. Sebab terkadang, walau herpes sudah sembuh, namun rasa gatal dan perih masih terasa di area bekas herpes zoster. Kondisi ini biasanya disebut dengan neuritis (radang saraf pasca herpes). Sehingga pasien memerlukan pengobatan nyeri saraf.
2. Herpes Simpleks
- Herpes jenis lain adalah herpes simpleks (genital) yang terbagi dua, yaitu HSV-1 dan HSV-2, tergantung letak dimana herpes itu timbul. Infeksi HSV-1 terjadi di area mulut dan bibir, sedangkan HSV-2 timbul di area genital.
- Berbeda dengan virus yang menyebabkan cacar itu yang menular melalui droplet (percikan cairan yang keluar lewat mulut saat kita bicara, bersih, batuk) atau dari lewat benda, virus herpes simpleks menular melalui gesekan kulit dengan kulit.
- Data WHO 2012, diperkirakan 3,7 miliar orang di bawah usia 50 tahun atau 67 persen dari populasi manusia memiliki infeksi HSV-1, salah satu jenis herpes simpleks.
- Herpes simpleks biasanya timbul satu-satu, tidak mengumpul, berbentuk bintik merah lenting, kemudian menyebar dengan bentuk yang sama. “Herpes zoster pun, dapat timbul di area mulut atau genetilia, maka untuk membedakannya harus dengan diagnosis dokter,” kata dr. Suksmagita.
- Dibandingkan dengan herpes zoster, herpes simpleks lebih membuat tidak nyaman. Luka lebih luas, lebih terasa nyeri, apalagi bila terjadi di area genital, akan menyebabkan kelembapan. Luka-luka itu dapat menjadi pintu masuk bagi virus lain atau bakteri. Bila bakteri masuk melalui luka tersebut, akan menimbulkan radang lain yang ditandai dengan adanya nanah.
Gejala Umum
Karena herpes adalah virus, maka biasanya diawali dengan kondisi seperti kelelahan, lemas, pegal-pegal, nyeri, demam atau meriang yang tidak terlalu berat. Setelah itu akan timbul ruam. Dan biasanya, pada area kulit yang akan timbul herpes akan semakin super sensitif, misalnya bila tergesek baju saja akan terasa sakit, nyeri, atau gatal karena terjadi radang pada saraf tepi.
Virus herpes, baik zoster maupun simpleks, yang berhubungan dengan kekebalan tubuh ini pada sebagian kasus bisa sembuh tanpa obat, dalam waktu satu minggu. Meski begitu, menurut dr. Suksmagita, dalam kondisi tertentu, pemberian obat perlu dilakukan, terutama bagi mereka yang menderita diabetes. Sebab luka, akan sangat susah untuk sembuh.
KLIK TAUTAN INI UNTUK TUNTASKAN VIRUS HERPES !!!
Tidak ada komentar